Apabila teman Anda positif HIV, mereka mungkin sering merasa gelisah, cemas, ketakutan, dan terkucilkan. Sebagai sahabat, inilah saatnya Anda menjadi seorang yang sangat mereka percayai untuk menjadi tempat mereka bersandar di kala terpuruk. Namun perlu cara yang tepat untuk menolongnya, agar mereka tidak merasa tersakiti atau jadi semakin terpuruk kondisinya. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda terapkan untuk membantu teman yang positif HIV agar merasa lebih baik.
Ingatlah bahwa kerahasiaan sangatlah penting
Teman Anda telah menceritakan penyakitnya kepada Anda, ini berarti mereka sangat mempercayai Anda. Mereka dapat juga memberi tahu Anda siapa saja yang mereka telah beri tahu. Teman Anda adalah satu-satunya orang yang dapat memilih kapan dan siapa saja yang perlu tahu tentang kondisi mereka, sehingga Anda bertanggung jawab untuk menjaganya sebagai rahasia.
Faktanya, HIV masih mendapatkan label negatif di mata masyarakat karena minimnya pengetahuan mereka terhadap penyakit ini. Karena itu, Anda perlu membahas dengan teman Anda lebih dulu apabila Anda ingin membicarakannya dengan teman lain. Membocorkan rahasia tanpa sepengetahuan si punya informasi sama saja Anda mengkhianati pertemanan Anda berdua, dan ini bisa berdampak besar pada perkembangan penyakitnya.
Selalu siap sedia di sisinya
Menghadapi HIV dapat membuat teman Anda tertekan, yang berkontribusi terhadap gejolak emosi pada tahap awal diagnosis. Inilah saatnya untuk Anda selalu berada di sisi teman Anda. Anda dapat membantunya fokus pada hal-hal positif, berikan pemahaman bahwa HIV sudah bukan lagi dianggap sebagai hukuman mati. Walau tidak ada obat mujarab penyembuh penyakit, namun HIV dapat dikelola dengan baik. Anda dapat menunjukkan kepedulian dan kasih sayang Anda kepada mereka, agar mereka mengetahui bahwa penyakit mereka tidak mengubah penilaian Anda terhadap mereka. Banjir pengertian dan perhatian dari teman baik dapat sangat mendukung mereka.
Tawarkan dukungan yang spesifik
Semakin spesifik hal yang dapat Anda tawarkan, semakin baik. Anda dapat membantu membawakan tugas kuliah ke rumah mereka apabila mereka tidak masuk sekolah untuk mengunjungi rumah sakit. Apabila teman Anda diharuskan untuk rawat inap di rumah sakit, Anda dapat membantu mereka tetap berhubungan dengan teman sekelas melalui situs jejaring sosial. Apabila Anda mengunjungi teman Anda, jangan lupa membawakan buku cerita, DVD komedi, mainan kecil, makanan, atau apapun yang Anda rasa dapat membuat teman Anda tertawa.
Bantu teman Anda mengatasi stress
Wajar apabila teman Anda merasa tidak percaya diri dan tidak ingin teman-teman lain mengetahui tentang penyakitnya, yang mengakibatkan stress. Stress dapat berdampak buruk pada sistem imun dan menyebabkan masalah seperti kegelisahan dan depresi. Anda dapat menawarkan diri untuk menjadi tempat berkeluh kesah. Jika Anda melihat mereka tenggelam dalam stress, jangan ragu untuk mengulurkan tangan demi membantunya mengatasi masalah; tanyakan perasaannya sejauh ini tentang kondisi yang ia hadapi. Sebisa mungkin hindari topik yang sekiranya membuat suasana tidak nyaman.
Teman Anda yang positif HIV tidak hanya perlu menyesuaikan diri terhadap perubahan besar dalam tubuhnya, namun juga memerangi kejadian traumatis dalam hidupnya. Jika Anda tahu apa yang perlu dilakukan sebagai sahabat yang suportif, Anda dapat menolong teman Anda lebih dari yang Anda bayangkan!
Ingatlah bahwa kerahasiaan sangatlah penting
Teman Anda telah menceritakan penyakitnya kepada Anda, ini berarti mereka sangat mempercayai Anda. Mereka dapat juga memberi tahu Anda siapa saja yang mereka telah beri tahu. Teman Anda adalah satu-satunya orang yang dapat memilih kapan dan siapa saja yang perlu tahu tentang kondisi mereka, sehingga Anda bertanggung jawab untuk menjaganya sebagai rahasia.
Faktanya, HIV masih mendapatkan label negatif di mata masyarakat karena minimnya pengetahuan mereka terhadap penyakit ini. Karena itu, Anda perlu membahas dengan teman Anda lebih dulu apabila Anda ingin membicarakannya dengan teman lain. Membocorkan rahasia tanpa sepengetahuan si punya informasi sama saja Anda mengkhianati pertemanan Anda berdua, dan ini bisa berdampak besar pada perkembangan penyakitnya.
Selalu siap sedia di sisinya
Menghadapi HIV dapat membuat teman Anda tertekan, yang berkontribusi terhadap gejolak emosi pada tahap awal diagnosis. Inilah saatnya untuk Anda selalu berada di sisi teman Anda. Anda dapat membantunya fokus pada hal-hal positif, berikan pemahaman bahwa HIV sudah bukan lagi dianggap sebagai hukuman mati. Walau tidak ada obat mujarab penyembuh penyakit, namun HIV dapat dikelola dengan baik. Anda dapat menunjukkan kepedulian dan kasih sayang Anda kepada mereka, agar mereka mengetahui bahwa penyakit mereka tidak mengubah penilaian Anda terhadap mereka. Banjir pengertian dan perhatian dari teman baik dapat sangat mendukung mereka.
Tawarkan dukungan yang spesifik
Semakin spesifik hal yang dapat Anda tawarkan, semakin baik. Anda dapat membantu membawakan tugas kuliah ke rumah mereka apabila mereka tidak masuk sekolah untuk mengunjungi rumah sakit. Apabila teman Anda diharuskan untuk rawat inap di rumah sakit, Anda dapat membantu mereka tetap berhubungan dengan teman sekelas melalui situs jejaring sosial. Apabila Anda mengunjungi teman Anda, jangan lupa membawakan buku cerita, DVD komedi, mainan kecil, makanan, atau apapun yang Anda rasa dapat membuat teman Anda tertawa.
Bantu teman Anda mengatasi stress
Wajar apabila teman Anda merasa tidak percaya diri dan tidak ingin teman-teman lain mengetahui tentang penyakitnya, yang mengakibatkan stress. Stress dapat berdampak buruk pada sistem imun dan menyebabkan masalah seperti kegelisahan dan depresi. Anda dapat menawarkan diri untuk menjadi tempat berkeluh kesah. Jika Anda melihat mereka tenggelam dalam stress, jangan ragu untuk mengulurkan tangan demi membantunya mengatasi masalah; tanyakan perasaannya sejauh ini tentang kondisi yang ia hadapi. Sebisa mungkin hindari topik yang sekiranya membuat suasana tidak nyaman.
Teman Anda yang positif HIV tidak hanya perlu menyesuaikan diri terhadap perubahan besar dalam tubuhnya, namun juga memerangi kejadian traumatis dalam hidupnya. Jika Anda tahu apa yang perlu dilakukan sebagai sahabat yang suportif, Anda dapat menolong teman Anda lebih dari yang Anda bayangkan!
No comments:
Post a Comment